Pages

Selasa, 18 November 2014

Candi Penampihan ; Candi Tua nan Eksotis

Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terpadat peninggalan budayanya. Berbagai ragam benda bersejarah dan purbakala masih banyak tersisa di wilayah ini sebagai akibat dari perjalanan panjang  kawasan ini dalam panggung sejarah kebudayaan. Kabupaten Tulungagung banyak memiliki situs dan peninggalan Benda Cagar Budaya seperti bangunan candi, gua, dan lain sebagainya, Di mana benda-benda tersebut merupakan bukti otentik yang menghubungkan masa modern dengan masa lalu. Diantara sekian banyak situs candi di Tulungagung candi Penampihan  merupakan situs yang lokasinya agak sulit untuk dijangkau selain karena  berada di lereng  gunung juga karena jalannya yang berupa batu, dan beberapa ruas jalan yang kondisinya menanjak dan telah cukup rusak.
Nah, di bawah ini merupakan pembahasan keadaan tentang Candi Penampihan
candi-penampihan-1
1. Teras Pertama
       Pada teras pertama, yakni bagian yang paling bawah, terdapat bangunan semacam altar yang disusun dari batuan andesit berdenah lonjong. Ukuran altar tersebut adalah panjang 5 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 1,5 m. di bagian atas altar berbentuk lonjong itu terdapat sebuah prasasti berbahan batuan andesit berbentuk persegi. Prasasti itu dikeluarkan tahun 820 C. selain itu terdapat dua buah arca tokoh laki-laki yang digambarkan seperti wayang, sebuah arca Ganesa, dua buah arca tokoh wanita, dan sebuah bola batu.           
2. Teras Kedua
      Pada teras kedua yang dibatasi oleh semacam pagar batuan andesit, tidak dijumpai bangunan (kosong). Teras kedua ini merupakan altar atau tempat sesaji.
3. Teras Ketiga
       Teras ketiga merupakan teras yag paling tinggi. Di teras ini terdapat tiga buah bangunan. Bangunan pertama yang berada di tengah teras, tepat di depan tangga masuk, merupakan bangunan berbentuk persegi panjang berbahan andesit dan bata sebagi isinya. Ukurannya adalah : panjang 9.70 m, lebar 4.90 m, tinngi 1,10 m. bangunan tersebut mengambil bentuk kura. Kura raksasa itu pernah ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 1382 C dan sebuah arca tokoh wanita dengan angka tahun 1116 C.
        Di sisi kiri teras utama ini terdapat sebuah bangunan berbentuk bujur sangkar. Bangunan perwara berbahan bata ini sudah tidak lengkap lagi, walaupun demikian dapat diketahui bahwa di bagian kakinya terdapat panil-panil berisi relief yang menggambarkan cerita berlakon binatang (fabel), serta relief yang menggambarkan dua ekor gajah sedang membajak di sawah. Saat ini percandian tidak lagi digunakan sebagi tempat pemujaan, hanya digunakan sebagai lokasi wisata, yang sebagian besar pengunjungnya adalah pelajar.
Selanjutnya, penulis akan membahas tentang peninggalan di sekitar Candi Penampihan, yaitu :
1.    Ganesha
Ganesha merupakan dewa manusia berkepala gajah, putra dewa siwa denganparwati. Dalam ikonografinya ganesha sering kali digambarkan duduk  uttkutikasana (dua telapak kaki bertemu di tengah), mempunyai dua tangan. Sikap duduk ini merupakan sikap duduk khas ganesha. Ganesha dianggap sebagai symbol ilmu pengetahuan, dewa perang sekaligus pembasmi kejahatan dan kebodohan. Saat ini di musium terdapat 6 ganesha.
2.    Jaladwara
Jaladwara merupakan saluran air dalam suatu kompleks percandian. Biasanya dihiasi dengan berbagai motif yang mempunyai makna simbolis tertentu. Jaladwara lebanyakan dihiasi dengan motif “makara” yaitu binatang mitos yang merupakan stiliran dari gajah dan naga. Dianggap mempunyai kekuatan magis untuk mengusir roh jahat yang akan masuk ke kompleks bangunan suci. Ada pula yang digambarkan sebagai seorang tokoh perempuan, pada umumnya menggambarkan adegan ketika mencari air, membawa wadah air. Saat ini di musium terdapat 12 jaladwara.
3.    Umpak
4. Patung Bima
Patung Bima digambarkan dalam sikap berdiri samabanggha diatas lapik padma ganda. Pemujaaan tokoh pewayangn Bima sangat popular pada akhir abad XIII dan awal XIV. Dianggap sebagai lambang keberanian keluhuran budi dan keperkasaan

0 komentar:

Posting Komentar

Search