Pages

Senin, 24 November 2014

Apple merilis iPad Air dan iPad Mini Retina

Apple iPad Air dan iPad Mini Retina akan tersedia mulai November 2013.

Apple hari ini merilis generasi terbaru tablet andalannya yaitu iPad Air dan iPad Mini Retina yang hadir dengan beberapa perubahan dan peningkatan fitur.
Untuk iPad Air akan memiliki ukuran dan bentuk yg lebih tipis (7.5 mm), ringan (453 gram) lebih ramping dari pendahulunya serta menggunakan menggunakan bezel yang lebih kecil.
Spesifikasi iPad Air menggunakan prosesor A7 64-bit (sama dengan iPhone 5s), kamera 5 Megapixel, iOS 7, Wifi dengan support MIMO 802.11n, dan panel layar 9.7″ yang sama dengan generasi sebelumnya (2048×1536).
iPadAir-iPadMini-foto
Untuk tablet iPad Mini Retina secara fisik perubahan yang paling kentara dan penting adalah penggunaan layar retina 7.9″ beresolusi 2048 x 1536 yang dipastikan akan membuat tampilan text lebih tajam. Namun begitu, iPad Mini Retina secara spesifikasi juga mengalami peningkatan yaitu dengan penggunaan tipe prosesor A7 64-bit, iOS 7, Wifi MIMO 802.11n, dan kapasitas baterai yang sedikit lebih besar.
Harga iPad Air akan dijual dengan harga mulai $499 (Wifi) dan $629 (Wifi + LTE), sementara untuk harga iPad Mini Retina dijual seharga $399 (Wifi) dan $529 (Wifi + LTE).

Chrome di Windows XP berhenti disupport April 2015

Google disebutkan akan memperpanjang support untuk browser Chrome di Windows XP sampai setidaknya April 2015 atau setahun setelah Microsoft menghentikan support utk Windows XP.
Langkah tetap mengupdate Chrome di XP diambil Google untuk memberikan kesempatan kepada para pengguna Windows XP untuk bermigrasi ke OS yang lebih baru dan tetap terlindung dari ancaman malware dan phising meskipun XP (Internet Explorer 8) berhenti disupport oleh Microsoft.
Sebenarnya mainstream support WinXP sudah lama berakhir pada 14 April 2009, sementaraextended support sebentar lagi akan berakhir 8 April 2014.
Namun mengingat masih banyaknya jumlah pengguna XP sampai saat ini, atau sekitar 30% dari total OS yang dipakai di dunia, maka langkah Google untuk memperpanjang support browser Chrome akan sangat bermanfaat bagi ratusan juta user yang belum mengupdate ke Windows 7 atau 8.

Apa Itu Android?

Handphone / Hp Android semakin populer di dunia dan menjadi saingan serius bagi para vendor handphone yang sudah ada sebelumnya seperti Nokia,Blackberry dan iPhone.
Tapi bila anda menanyakan ke orang Indonesia kebanyakan “Apa itu Android ?” Kebanyakan orang tidak akan tahu apa itu Android, dan meskipun ada yang tahu pasti hanya untuk orang tertentu yang geek / update dalam teknologi.
Ini disebabkan karena masyarakat Indonesia hanya mengenal 3 merek handphone yaitu BlackBerry, Nokia, dan merek lainnya :)

Ada beberapa hal yang membuat Android sulit (belum) diterima oleh pasar Indonesia, antara lain:

  • Kebanyakan handphone Android menggunakan input touchscreen yang kurang populer di Indonesia,
  • Android membutuhkan koneksi internet yang sangat cepat untuk memaksimalkan kegunaannya padahal Internet dari Operator selular Indonesia kurang dapat diandalkan,
  • Dan yang terakhir anggapan bahwa Android sulit untuk dioperasikan / dipakai bila dibandingkan dengan handphone lain macam Nokia atau Blackberry.

Apa itu Android

Android adalah sistem operasi yang digunakan di smartphone dan juga tablet PC. Fungsinya sama seperti sistem operasi Symbian di Nokia, iOS di Apple dan BlackBerry OS.
Android tidak terikat ke satu merek Handphone saja, beberapa vendor terkenal yang sudah memakai Android antara lain Samsung , Sony Ericsson, HTC, Nexus, Motorolla, dan lain-lain.
Android pertama kali dikembangkan oleh perusahaan bernama Android Inc., dan pada tahun 2005 di akuisisi oleh raksasa Internet Google. Android dibuat dengan basis kernel Linux yang telah dimodifikasi, dan untuk setiap release-nya diberi kode nama berdasarkan nama hidangan makanan.
Keunggulan utama Android adalah gratis dan open source, yang membuat smartphone Android dijual lebih murah dibandingkan dengan Blackberry atau iPhone meski fitur (hardware) yang ditawarkan Android lebih baik.
Beberapa fitur utama dari Android antara lain WiFi hotspot, Multi-touch, Multitasking, GPS, accelerometers, support java, mendukung banyak jaringan (GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS, Bluetooth, Wi-Fi, LTE & WiMAX) serta juga kemampuan dasar handphone pada umumnya.

Versi Android yang beredar saat ini

Eclair (2.0 / 2.1)

Versi Android awal yang mulai dipakai oleh banyak smartphone, fitur utama Eclair yaitu perubahan total struktur dan tampilan user interface dan merupakan versi Android yang pertama kali mendukung format HTML5.
Apa itu android

Froyo / Frozen Yogurt (2.2)

Android 2.2 dirilis dengan 20 fitur baru, antara lain peningkatan kecepatan, fitur Wi-Fi hotspot tethering dan dukungan terhadap Adobe Flash.

Gingerbread (2.3)

Perubahan utama di versi 2.3 ini termasuk update UI, peningkatan fitur soft keyboard &copy/paste, power management, dan support Near Field Communication.

Honeycomb (3.0, 3.1 dan 3.2)

Merupakan versi Android yang ditujukan untuk gadget / device dengan layar besar seperti Tablet PC; Fitur baru Honeycomb yaitu dukungan terhadap prosessor multicore dan grafis dengan hardware acceleration (Tablet pertama yang memakai Honeycomb adalah Motorola Xoom yang dirilis bulan Februari 2011).
Tablet Android
Google memutuskan untuk menutup sementara akses ke source code Honeycomb, hal ini dilakukan untuk mencegah vendor pembuat handphone menginstall Honeycomb pada smartphone. Karena di versi sebelumnya banyak perusahaan menginstall Android ke dalam tablet PC, yang menyebabkan user tidak puas dan akhirnya membuat citra Android tidak bagus.

Ice Cream Sandwich (4.0)

Android Ice Cream Sandwich diumumkan pada 10 Mei 2011 di ajang Google I/O Developer Conference (San Francisco) dan resmi dirilis pada tanggal 19 Oktober 2011 di Hongkong. “Android Ice Cream Sandwich” dapat digunakan baik di smartphone ataupun tablet. Fitur utama Android ICS 4.0 ialah Face UnlockAndroid Beam (NFC), perubahan major User Interface, dan ukuran layar standar (native screen) beresolusi 720p (high definition).

Android Jelly Bean (4.1, 4.2 dan 4.3)

Android Jelly Bean lebih menfokuskan fiturnya ke peningkatan User Interface yang lebih lancar dan responsif. Di versi ini juga menandai hadirnya fitur Google Now yang memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan data-data yang tersimpan (kontak, kalender, lokasi, dll) di handphone.

Android KitKat (4.4)

Android KitKat menfokuskan pada manajemen memory sehingga device low-end yang memiliki memoery rendah tetap dapat berjalan lancar dan minim lagg. Selain itu hadir beberapa fitur lain seperti kemampuan untuk menggunakan semua tampilan layar (immersive mode), dukungan Mobile Printing, penambahan dukungan sensor baru, dll.

Market Share Android

Pada tahun 2012 sekitar 630 juta smartphone akan terjual diseluruh dunia, dimana diperkirakan sebanyak 49,2% diantaranya akan menggunakan OS Android.
Data yang dimiliki Google saat ini mencatat bahwa 500.000 Handphone Android diaktifkan setiap harinya di seluruh dunia dan nilainya akan terus meningkat 4,4% /minggu.
PlatformCodenameAPI LevelDistribution
Android 1.5Cupcake30.3%
Android 1.6Donut40.7%
Android 2.1Eclair76.0%
Android 2.2Froyo823.1%
Android 2.3 - 2.3.2Gingerbread90.5%
Android 2.3.3 - 2.3.71063.2%
Android 3.0Honeycomb110.1%
Android 3.1121.0%
Android 3.2132.2%
Android 4.0 - 4.0.2Ice Cream Sandwich140.5%
Android 4.0.3152.4%
Data distribusi versi OS Android yang beredar di dunia sampai April 2012

Applikasi Android

Android memiliki komunitas developer yang besar untuk pengembangan applikasi, ini membuat fungsi Android menjadi lebih luas dan beragam. Android Market (sekarang Google Play) merupakan tempat download applikasi Android baik gratis ataupun berbayar yang dikelola oleh Google.
Applikasi Android di handphone
Meskipun tidak direkomendasikan, kinerja dan fitur Android dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan Root Android. Fitur seperti Wireless TetheringWired Tethering, uninstall crapware, overclock prosessor, dan install custom flash ROM dapat digunakan pada Android yang sudah diroot.

Fitur baru yang ada di Android KitKat 4.4

Beberapa fitur baru yang ada di Android KitKat yang dapat langsung terlihat diantaranya adalah kemampuan untuk menggunakan semua tampilan layar (immersive mode) tanpa bar hitam ataupun tombol yang sangat berguna bila sedang menonton Video atau membaca buku.
Fitur di Android KitKat yang lain seperti kemampuan untuk dapat langsung mengakses Google Now cukup dengan mengatakan “OK Google” dari home screen, Phone App yang dapat mencari nomor telepon yang tidak dikenal dari web, dukungan Mobile Printing melalui Google Cloud Print dan HP ePrint, support tipe sensor baru seperti pedometers dan step sensor.
Android KitKat
Android KitKat juga disebutkan lebih bersahabat untuk smartphone ataupun tablet bertipe low-end karena diklaim mampu berjalan lancar dengan memory RAM 512 MB. Hal ini dapat tercapai karena peningkatan memory manajemen dan optimasi di kernel, system, framework dan applikasi.

Berikut rangkuman fitur baru yang ada di Android KitKat 4.4:

  • New NFC capabilities through Host Card Emulation
  • Printing framework
  • Storage access framework
  • Low-power sensors
  • Step Detector and Step Counter
  • SMS provider
  • Full-screen Immersive mode
  • Translucent system UI styling
  • Enhanced notification access
  • Screen recording
  • Resolution switching through adaptive playback
  • Audio Tunneling to DSP
  • Wi-Fi CERTIFIED Miracast™
  • New Bluetooth profiles
  • IR Blasters
  • Wi-Fi TDLS support
  • System-wide settings for closed captioning
  • Drawable mirroring for RTL locales
  • On-device memory status and profiling
Source Android KitKat sudah dirilis ke AOSP reposition dan sudah dapat diakses bagi para developer dan vendor. Beberapa device yang sudah mengkonfirmasi akan menerapkan KitKat saat berita ini ditulis adalah Nexus 4, Nexus 7, Nexus 10, HTC One, Moto X dan Galaxy S4.

Minggu, 23 November 2014

Mini Review Peralatan Fotografi

Berikut ini adalah daftar peralatan yang pernah saya punya atau pakai. Angka disebelah nama gear adalah nilai kualitas (quality) dan angka setelah garis miring (/) adalah nilai produk dibandingkan dengan harganya (value). Tentunya nilai ini adalah penilaian subjektif saya berdasarkan pengalaman saya selama pemakaian. Mudah-mudahan bisa memberikan wawasan kepada pembaca. Seiring dengan waktu, daftar ini akan bertambah atau direvisi.
Keterangan tambahan:
  • Tanda * berarti saya tidak memiliki item tersebut saat ini.
  • Enche tidak disponsori oleh perusahaan yang menjual produk dibawah ini. Dengan demikian review benar-benar menurut pengalaman pribadi yang jujur dan bukan karena tekanan dari sponsor.
KAMERA CANON

Canon 40D* 7/-

Saya memakai Canon 40D selama beberapa tahun dan puas dengan kinerja dan kecepatan foto berturut-turutnya yang mencapai 6.5 foto per detik. Bodinya sangat tahan banting (pernah jatuh ke tanah berbatu dan cuma lecet sedikit). Kekurangannya yaitu di kualitas fotonya sudah tidak selevel dengan kamera DSLR generasi sekarang. di ISO 1600, banyak noise yang muncul dan foto berkurang ketajamannya.

Canon 450D* 6/-

Canon 450D sempat saya jadikan sebagai kamera cadangan. Ukurannya kecil dan ringan, tidak secepat Canon 40D baik dari kecepatan foto berturut-turut maupun auto fokusnya. Kualitas fotonya sedikit lebih buruk dari 40D. Cocok untuk pemula di jamannya. Saat ini, sudah ada beberapa kamera penerusnya (500D-650D) yang lebih baik dari segi fitur dan kualitas fotonya.

Canon 550D 7/10

Canon 550D dibeli untuk kelas kupas tuntas kamera Canon dan dipakai sehari-hari oleh istri saya. Peningkatan dari Canon 450D cukup signifikan yaitu kualitas fotonya lebih baik dan layar LCD beresolusi lebih tinggi sehingga lebih tajam dan jelas. Kecepatan autofokus dan kinerja keseluruhan sedikit meningkat tapi tidak banyak. Kamera ini seimbang dari harga dan fitur yang tersedia cukup lengkap.

Canon 650D 8/9

Canon 650D saat ini digunakan istri saya untuk travel dan kelas kupas tuntas. Peningkatan dari Canon 550D diatas yaitu adanya layar sentuh yang bisa dilipat. Titik-titik autofokusnya lebih sensitif dan pegangan kamera lebih nyaman digenggam. Tombol ISO juga lebih besar dan peletakannya lebih pas di jari. Kamera yang seimbang dari harga dan fitur. Saat live view, autofokus lebih mulus saat mengunakan lensa STM. Sayangnya sensor gambarnya masih mirip dengan 550D yaitu APS-C 18 MP. 

Canon 7D* 9/8

Canon 7D  lebih cocok sebagai penerus Canon 40D & 50D daripada 60D. 7D didesain untuk fotografer yang mementingkan kecepatan diatas segalanya. Kualitas fotonya bagus dan sistem autofokusnya juga canggih dan cepat. Cocok untuk fotojurnalis, sports dan wildlife photographers. Casing bodi dari magnesium alloy yang tangguh, tidak seperti kamera pemula dan menengah Canon yang terbuat dari plastik. Kekurangannya, kamera cukup berat (hampir 1 kg).
LENSA CANON

Canon EF 28-135mm f/3.5-5.6 IS* 6/6

Satu paket dengan Canon 40D. Lensa 28-135mm ini sebenarnya lensa EF yang lebih cocok untuk kamera full frame seperti 5D. Saya tadinya tertarik dengan 28-135mm dibandingkan dengan 17-85mm IS karena 135mm lebih jauh jangkauannya. Di luar ruangan atau ruangan besar 28mm gak masalah. Tapi kalau di ruang yang sempit dan foto grup agak kesulitan. Canon 28-135mm kualitas foto yang dihasilkan biasa saja dan tidak tajam. Yang saya suka adalah kualitas bodi yang lumayan bagus dan autofokusnya yang cepat dibandingkan dengan lensa kit 18-55mm atau 18-135mm.

Canon EF-S 17-55mm f/2.8 IS USM* 8/7

Lensa yang mungkin paling ideal untuk kamera Canon bersensor APS-C karena fleksibilitas jarak fokusnya yang bisa lebar dan cukup jauh. Untuk fotografi liputan, portrait dan pemandangan, lensa ini sangat baik dan fleksibel. Sangat tajam dipakai di bukaan f/4 atau lebih kecil lagi. Kelebihan lain yaitu bukaan yang besar dan konstan, juga ada IS sehingga di tempat yang gelap pun lensa ini bisa mengatasinya dengan sukses. Kekurangannya lensa ini tidak anti debu dan air. Jadinya kalau sering dipakai ditempat yang banyak debunya dan tidak rajin membersihkan, debu bisa masuk ke dalam lensa. Kecepatan autofokus pada umumnya cukup cepat tapi tidak begitu cepat untuk mengikuti subjek bergerak cepat seperti olahraga.

Canon EF-S 18-55mm IS 5/8

Lensa ini sering disebut lensa kit karena biasanya dipaket dengan kamera DSLR. Lensa ini tergolong ringan dan kecil, cocok untuk jenis kamera DSLR pemula. Karena bukaan maksimumnya tidak terlalu besar, maka sulit membuat latar belakang blur. Kualitas fisik lensa sendiri tidak begitu baik karena terbuat dari plastik sehingga harus dijaga dari benturan, air, debu, pasir dan sebagainya. Jika tidak, lensa bisa macet autofokusnya.

Canon EF-S 55-250mm IS* 6/9

Lensa ini biasanya dipasangkan dengan 18-55mm untuk menjangkau subjek foto yang lebih jauh. Kualitas foto cukup bagus dan konsisten, hanya saja kecepatan autofokus dan kualitasnya casing dari plastik. Memungkinkan untuk membuat latar belakang blur, hanya saja tidak semulus jika mengunakan lensa berbukaan besar (f/2.8 atau lebih besar).

Canon EF 85mm f/1.8 USM* 8/9

Lensa 85mm adalah lensa yg biasa disebut sebagai lensa portrait karena memang cocok untuk portrait. Saya memakainya dengan canon 40d jadinya sudut pandang agak sempit. Saat foto portraigt arus mundur agak jauh. Cocok untuk beauty close-up atau candid. Kadang saya pakai juga untuk fotografi indoor spt bola voli karena autofokusnya cukup ngejar. Kualitas foto yg dihasilkan cukup lembut trutama bokehnya out of focus blur. Harganya juga gak terlalu mahal.

Canon EF 100mm f/2.8 macro L IS 9/8

Salah satu lensa makro terbaik Canon yang harganya tidak terlalu mahal. Seperti lensa makro lainnya, autofokus lensa ini sangat pelan dan tidak bisa diandalkan saat memotret subjek yang sangat dekat. Untuk subjek jarak jauh, kecepatan autofokus cukup cepat. Canon membanggakan hybrid IS yang katanya akan membantu untuk foto jarak dekat maupun jauh. Untuk foto jarak jauh, hybrid IS ini bekerja cukup luar biasa. Shutter speed 1/10 masih dapat menghasilkan hasil yang tajam. Tapi saat foto jarak dekat, IS kurang begitu maksimal. Paling-paling hanya bisa menahan sampai shutter speed 1/60 detik.

Canon EF 135mm f/2 USM* 10/7

Lensa 135mm ini sangat tajam dan kontrasnya tinggi. Bokehnya lembut. sehingga banyak fotografer pro mmengunakanya untuk sesi foto portrait atau fashion. 135mm agak sulit digunakan untuk indoor atau ruang sempit karena sudut pandangnya sempit. Gak bisa zoom sehingga tidak fleksibel. Autofokusnya cukup cepat tapi tak berdaya mengikuti (tracking) subjek bergerak.

Canon EF 70-200mm /4 IS* 9/9

Adalah lensa yang sangat tajam sampai sekitar 150mm. Lensa ini cukup fleksibel di ruangan gelap ataupun terang. Saya menyukai ukuran lensa yang cukup pendek dan ringan sehingga tidak terlalu memberatkan dan mudah disimpan. Bodi lensa berkualitas baik dan kokoh, berwarna krem. tapi seiring pemakaian cat kremnya mengelupas. Untuk foto sport indoor atau bertunjukan dalam ruangan kurang ideal krn bukaan maksimum hanya f/4 tapi untuk foto di luar ruangan mantap.

Tamron 17-50mm f/2.8* 6/7

Saya membeli lensa ini untuk menggantikan lensa Canon 28-135mm IS. Menurut review yang saya baca lensa ini baik dan harganya murah. Tapi setelah saya coba, hasilnya kurang begitu memuaskan. Detail foto tidak jelas dan autofokusnya kesulitan mengunci subjek di dalam ruangan atau kondisi backlight. Mungkin saya mendapatkan copy yang jelek. Akhirnya saya jual dan menggantinya dengan Canon EF-S 17-55mm f/2.8 IS USM.

Sigma 50mm f/1.4 HSM* 9/8

Lensa ini terbilang mahal, dan lebih mahal dari lensa dari Canon, Nikon. Ukurannya relatif besar dan berat dibandingkan lensa 50mm yang lain. Kelebihannya, hasil fotonya sangat tajam meskipun di bukaan terbesar (f/1.4). Lensa ini memang terbaik di kelas 50mm.

Sigma 100-300mm f/4 HSM* 7/6

Lensa ini saya beli untuk fotografi olahraga seperti sepakbola dan football Amerika. Hasil warna foto agak kuning kemerahan (warm). Ketajaman cukup bagus tapi masih kalah dengan Canon 70-200mm f/4 IS. Kelemahannya ukurannya cukup berat dan panjang. Lebih cocok jika mengunakan monopod karena kalau pakai tangan, terlalu berat. Saya sendiri hanya bisa bertahan memakainya selama 15 menit berturut-turut.
KAMERA DSLR NIKON

Nikon D40* 5/-

D40 adalah kamera DSLR sederhana untuk pemula. Di saat saya menulis, D40 sudah termasuk kamera jadul. Bagi pelajar dan mahasiswa yang anggaranya terbatas, mencari D40 yang second akan sangat hemat. Kelebihan kamera ini adalah cukup kecil dan ringan, tidak terlalu memusingkan, dan punya flash sync speed 1/500. Artinya kita bisa mengunakan shutter speed 1/500 dan menggunakan flash sekaligus. Sedangkan kamera dslr jaman sekarang maximum flash sync speednya biasanya sekitar 1/200-250 detik saja. Kualitas fotonya hanya 6 MP, cukup bagus untuk dicetak sebesar 10R. 

Nikon D5000* 6/-

D5000 generasinya sama dengan D90, yaitu telah mengunakan sensor ukuran 12 MP yang masih bagus sampai saat ini. Kamera ini desainnya tidak lazim yaitu punya LCD putar yang diputar kebawah. Desain ini kurang oke karena saat memakai tripod, layar LCD terhalang.

Nikon D600/610 9/9

Nikon D600 desainnya mirip dengan Nikon D7000, kamera DSLR kelas menengah. Bedanya, isinya sensor full frame beresolusi tinggi yaitu 24 MP. Kualitas di ISO tinggi (6400) masih cukup baik. Kecepatan foto berturut-turut cukup cepat, yaitu 5.5 fps. Kelemahannya penyebaran titik autofokus D600 terlalu ditengah.  Fitur-fitur otomatis seperti HDR dan Intervalometer sudah terpasang. Kamera ini paling cocok untuk fotografer amatir yang suka jalan-jalan.

Nikon D700 10/8

Nikon D700 adalah kamera pekerja keras yang telah saya pakai selama 4 tahun sampai saat ini tetap menjadi pilihan utama. Kualitas fotonya sangat baik karena mengunakan sensor full frame. Saat memakai ISO tinggi, kualitas foto tidak menurun terlalu drastis. Saya pernah cetak foto di ISO 6400 dicetak ukuran 10R masih bagus. Pernah juga cetak ukuran besar untuk foto keluarga dan hasilnya juga tidak pecah meskipun resolusi fotonya hanya 12 MP. Kecepatan kamera ini juga cepat dan bisa di boost dengan memasang battery grip menjadi delapan foto perdetik. D700 pernah rusak ketika tas kamera saya jatuh beberapa bulan setelah pembelian. Kameranya bisa nyala, tapi ada fungsi-fungsi yang tidak jalan. Seperti kena penyakit stroke. Tapi setelah di servis selama 2-3 minggu sampai sekarang sudah pulih. Sekarang karet di bagian pegangan sudah mengelupas dan penutup lubang konektor ke USB dan media lain kendor akibat pemakaian yang intensif :)

Nikon D90 8/8

Kamera yang saya beli sebagai back-up dan kini digunakan oleh mama saya. D90 merupakan kamera jenis menengah yang lumayan kokoh dan lengkap fiturnya untuk digunakan oleh penghobi fotografi. Ada dua layar LCD, banyak tombol untuk akses cepat dan kualitas fotonya bagus. Kelemahannya dibandingkan kamera yang lebih canggih yaitu di kecepatan foto dan sistem autofokusnya yang masih kurang cepat dan akurat. Kualitas foto yang dihasilkan cukup bagus sampai ISO 800 masih bagus dan bisa untuk cetak besar.
LENSA untuk Kamera NIKON

Nikon AF 50mm f/1.8D 7/10

Lensa termurah dan paling sederhana dari Nikon. Termasuk lensa yang klasik karena desainnya desain kamera film. Keunggulannya ukurannya kecil, murah dan hasilnya lumayan asal tidak beradu dengan cahaya matahari.

Nikon AF-S 16-35mm f/4 VR 8/8

Lensa favorit saya saat ini untuk travel dan landscape. Fleksibel karena memiliki bukaan yang konstan dan peredam getaran (VR). Kualitas foto yang dihasilkan bagus, tajam dan konsisten dari f/4-f/16. Auto fokus dan kualitas konstruksinya juga bagus. Sangat saya rekomendasi untuk yang memiliki kamera full frame seperti Nikon D700.

Nikon AF-S 16-85mm f/3.5-5.6 VR 7/8

Lensa serbaguna yang cocok untuk kamera Nikon DX seperti Nikon D90 atau D7000. Kualitas lensanya baik, tidak terlalu besar, cukup konsisten dalam berbagai bukaan dan jarak fokus. Autofokusnya juga cepat. Kelemahannya bukaannya tidak begitu besar di bagian telefotonya (f/5.6) dan setelah dipakai beberapa tahun, karet gelang fokusnya terkelupas.

Nikon AF 85mm f/1.4D 8/7

Lensa favorit saya saat ini untuk foto portrait. Kualitas foto sangat bagus dan tajam meskipun memakai bukaan f/1.4. Blur latar belakang sangat lembut. Konstruksi lensa ini dari logam, lain dengan lensa jaman sekarang yang kebanyakan materialnya dari campuran plastik (polycarbonate). Lens hoodnya juga dari logam dan sayangnya tidak bisa dibalik saat disimpan. Kelemahan lensa ini adalah autofokusnya ditempat gelap agak sulit. Kelemahan lain adalah chromatic abberation cukup jelas di foto dengan pencahayaan yang kontras. Di saat sekarang, sudah ada pilihan yang lebih baik saat ini yaitu 85mm f/1.8G atau 85mm f/1.4G.

Sigma 70-200mm f/2.8 HSM 8/9

Lensa ini saya beli untuk fotografi liputan dan olahraga. Sebelumnya saya tertarik dengan Nikon 80-200mm f/2.8, tapi setelah saya pinjam dari teman, yang versi Nikon agak lambat autofokusnya, dan terasa agak berat karena terbuat dari full logam. Akhirnya pilihan saya jatuh ke Sigma 70-200mm f/2.8 HSM. Kualitas fotonya diatas harapan saya. Foto sangat tajam terutama di f/4. Autofokusnya cepat dan gak masalah untuk mengikuti subjek yang bergerak cepat. Sangat oke buat fotografi olahraga atau seni pertunjukan.

Sigma 24-70mm f/2.8 HSM 7/8

Lensa andalan saat foto liputan acara karena fleksibel untuk dipakai dengan kamera full frame seperti Nikon D700. Harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan Nikon 24-70mm f/2.8 Kualitas fotonya juga sangat tajam terutama di bukaan f/4. Ukurannya tidak terlalu panjang. Sayangnya mengunakan filter yang besar 82mm yang agak mahal. Selain itu, auto fokusnya agak sulit mengunci fokus ditempat yang agak gelap.

Sigma 70mm f/2.8 macro 8/7

Lensa ini cocok untuk foto still life atau makanan di dalam ruangan. 70mm ideal karena tidak terlalu jauh. Ketajaman lensa ini sangat tinggi. Kelemahannya autofokusnya sangat lambat, seringkali harus mengunakan manual fokus. Selain itu, barrel lensanya menonjol keluar saat fokus jarak dekat. Konstruksi topi lensanya dari logam tapi tidak bisa dibalik untuk memudahkan penyimpanan.

Sigma APO Teleconverter 1.4X HSM for Nikon 6/7

Lens extender ini saya beli untuk memperpanjang jarak fokus lensa 70-200mm. Biasanya saya pakai untuk fotografi olahraga, fashion show, burung dll. Dengan memasang teleconverter ini, jangkauan bisa bertambah sebanyak 1.4X. Kekurangannya yaitu bukaan maksimal akan berkurang 1 stop. Dalam kasus saya, lensa 70-200mm f/2.8 menjadi 79-280mm f/4. Ukurannya relatif kecil dan ringan tapi kualitas fotonya sedikit berkurang. Saya gunakan teleconverter ini jika benar-benar perlu saja.
KAMERA MIRRORLESS

Olympus EPL-5* 7/8

Kamera micro four thirds ini kecil, ringan dan berkinerja cepat. Saya menyukai autofokusnya yang sangat cepat baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Kualitas fotonya sangat baik terutama di ISO 800 atau kebawah. ISO 6400 masih baik untuk cetak kecil atau online. Kelebihan lain yaitu kamera ini bisa diputar LCDnya sampai 180 derajat untuk motret diri sendiri. Kekurangan utamanya yaitu mekanisme LCD agak kaku, dan pegangan dan tombol-tombolnya berukuran agak kecil. 

Sony A6000 8.5/10Kecepatan foto berturut-turut di kondisi outdoor yang terang sangat cepat, nyaris setara dengan kamera yang jauh lebih tinggi harganya. Ukurannya kecil, resolusinya cukup besar (24 MP) dengan pengendalian noise yang cukup baik. Harganya juga sangat pantas. Kekurangan utamanya yaitu tidak ada touchscreen, dan layar electronic hanya 1.44 juta titik, agak noise di tempat gelap. AF juga melambat di kondisi gelap. Review lengkap A6000 dapat 

KAMERA COMPACT

Pentax Q* 7/5

Pentax Q berukuran seperti kamera saku tapi bisa ganti-ganti lensa. Kualitas bodi kameranya sangat baik dan kokoh (terbuat dari bahan magnesium alloy, sama seperti kamera DSLR canggih). Sayangnya kualitas fotonya sama dengan kamera saku yang lain. Kecepatan autofokus dan foto berturut-turutnya relatif lambat. Harganya juga cukup mahal. Tidak saya rekomendasikan karena banyak kamera yang lebih murah tapi menghasilkan foto dengan kualitas yang lebih baik. Baca juga: 

Panasonic LX3 7/-

Kamera saku canggih ini yang sudah menemani saya cukup lama yaitu dari tahun 2009. Biasanya saya pakai untuk survei foto. Sekarang baterainya sudah ngembang dan batere indikatornya sudah gak akurat. Kualitas bodi dan foto baik untuk ukuran kamera saku. Untuk di dalam dan luar ruangan juga cukup oke karena lensanya berbukaan besar (f/2-2.8). Kekurangannya zoomnya mentok di 60mm saja. flare kalau foto dimalam hari, di ISO 400 fotonya sudah banyak bintik-bintik/noise.

Ricoh GXR & S10* – Bodi kamera 9, S10 – 7 Nilai paket 7

Ricoh GXR merupakan sistem unik, dimana image sensor kamera bergabung dengan lensa. Kualitas badan kamera dan lensa sangat tangguh. Banyak tombol yang bisa diprogram. Kualitas modul S10 (lensa 24-72mm f/2.5-4.4 VC) ini cukup baik dan tajam. Hanya saja sensornya kecil (1/1.7″) saja sehingga kualitas foto di ISO 400 dan keatasnya mulai menurun karena munculnya noise. Kinerja autofokus cukup cepat, tapi masih dua kali lebih lambat daripada kamera DSLR. Resolusi video dan kecepatan berturut-turut mengecewakan. Ukuran paket cukup besar sehingga hanya muat di kantong celana  yang besar seperti celana kargo. Kamera Ricoh GXR memiliki tombol yang banyak, maka itu dibutuhkan waktu untuk mempelajari dan membiasakan diri dalam mengoperasikan sistem kamera ini.  Setelah terbiasa, kamera ini bisa menjadi alat yang sangat mumpuni.

Ricoh GRD3* 9/-

Saya suka dengan kamera compact ini karena memiliki kualitas badan kamera yang tangguh seperti kamera DSLR kelas atas, dan punya banyak tombol untuk mengatur setting kamera. Kualitas foto sangat baik untuk ukuran compact karena lensanya berkualitas baik. Kelemahannya, kecepatan saat startup kamera dan autofokusnya agak lambat (sekitar 1 detik). Karena banyaknya menu dan tombol, butuh waktu untuk mempelajari dan membiasakan diri. Harganya juga cukup mahal untuk kamera yang lensanya tidak bisa zoom.

Ricoh GRD 4 9/7

Kamera ini mirip GRD3, hanya ada beberapa perubahan antara lain kecepatan auto fokusnya yang sekitar dua kali lebih cepat (0.25 detik). Ada juga sensor shift stabilization yang membantu mencegah blur saat memakai shutter lambat. Saya bisa mengunakan sampai 1/7 detik (sekitar 2 stop) tanpa mengakibatkan blur di foto.  Untungnya, ukuran kamera tetap sama dengan GRD3 meskipun fiturnya ditambah.
LAMPU KILAT

Nikon SB900 8/7

Flash Nikon ini ukurannya besar dan cukup berat () sehingga kurang nyaman kalau dipakai sehari-hari. Tapi untuk profesional, atau off camera flash itu sangat baik. Antar mukanya jelas, tombol-tombolnya banyak dan juga bisa menjadi master flash. Isu overheat, tapi kalau memakai kekuatan 1/2 atau lebih lemah tidak masalah. SB900 juga include aksesoris diffuse and color gel yang membantu untuk creative shooting.

Nikon SB600 7/8

SB600 jauh lebih kecil dari SB900 dan cukup handal. Antar mukanya sederhana tapi agak repot untuk beberapa setting khusus. Misalnya untuk mengaktifkan remote/wireless flash, harus menekan dua tombol sekaligus secara bersamaan. Setelah saya pakai dalam waktu 3 tahunan, kepalanya sekarang agak macet dan agak sulit diputar.
KAMERA PENTAX

Pentax K200* 5/-

Kamera digital SLR pertama yang saya gunakan. Relatif mudah untuk digunakan dan dipelajari, punya LCD tambahan diatas kamera. Dan hasilnya bagus, tajam dengan warna yang kontras saat memakai lensa Pentax. Badan kamera terasa cukup kokoh.

Pentax Kx* – 6/8

Berukuran relatif mungil tapi bahan casing cukup kokoh. Kinerjanya lumayan cepat. Seperti kamera Pentax lainnya, Kx juga memiliki fitur shake reduction untuk meredam getaran kamera akibat tangan kita bergoyang. Uniknya Pentax Kx mengunakan baterai universal AA daripada baterai litium. Kalau menggunakan baterai Alkaline biasa, baterai akan cepat habis. Enaknya batere AA bisa dicari dengan mudah dan relatif murah daripada baterai litium. Satu hal lagi yang menjadi masalah Pentax kx adalah titik autofokusnya tidak menyala di layar. Sehingga saat membidik dengan jendela bidik optik, kita tidak tau titik AF yang aktif yang mana. Kita tahunya dari layar LCD saja. Kualitas foto kx sendiri sangat baik. Sampai ISO 3200 noisenya masih sedikit.
TRIPOD & LIGHTSTAND

Benro C0681TB00 9/8

Tripod berbahan carbon fiber yang sangat ringan (1.1kg) dan berkapasitas 6kg. Cocok buat jalan-jalan atau hiking dengan kamera DSLR dan lensa zoom lebar. Harga kompetitif dibandingkan dengan merek lainnya. Salah satu kekurangannya adalah saat diubah jadi monopod, tingginya terlalu pendek bagi saya. 

Benro C1682TV1 10/8

Salah satu tripod terkokoh yang saya pakai dan miliki. Meskipun ballheadnya (TV1) berkapasitas 14 kg, tapi berat tripod hanya sekitar 1.5-1.6 kg, tidak terlalu melelahkan untuk dibawa jalan-jalan. Stabil digunakan untuk memotret di tempat yang sulit seperti rooftop atau dataran tinggi yang berangin kencang. Fitur yang paling saya sukai adalah ballheadnya bukan lingkaran/bundar seperti ballhead pada umumnya, tapi bentuknya ellips, sehingga saat orientasi kamera pada posisi vertikal, kesimbangannya lebih terjaga dan stabil. 

Induro AB0 Adventure Tripod 7/8

Tripod yg relatif kecil dan tapi tidak terlalu tinggi. Bisa masuk koper dengan mudah.Kepala tripodnya (ballhead) agak kecil dan tidak kuat menahan berat 2 kg. Cocoknya untuk kamera dan lensa yang berukuran kecil. Untuk kaki tripodnya cukup baik, ringan dan mudah untuk dipanjangkan atau dipendekkan. Jika memakai kamera DSLR dan lensa yang panjang, saya sarankan mengganti ballhead dengan yang kapasitasnya lebih besar.

Manfrotto Nano compact light stand 8/7

Merupakan lighstand pertama dan favorit saya sampai saat ini. Sangat ringan dan pendek ketika di lipat. Kekurangannya kapasitasnya rendah, hanya cocok untuk mendudukan flash external dengan payung saja. Tidak kuat untuk lampu studio. Lighstand ini pun rawan jatuh kalau ada angin kencang di lokasi. Meski demikian, konstruksinya bagus dan tahan lama.
TAS & AKSESORIS

Canon BG-E5 Battery Grip for Canon 450D* 8/7

Battery grip untuk kamera DSLR pemula berfungsi untuk menempatkan baterai cadangan sehingga tidak perlu sering ganti baterai. Fungsi lainnya yaitu untuk penyeimbang saat memakai lensa panjang. Selain itu, battery grip memiliki tombol shutter/jepret tambahan untuk mempermudah kita saat foto dengan orientasi portrait/vertikal. Battery grip ini bagus, karena kamera dSLR pemula biasanya agak kecil ukurannya. Jika memiliki ukuran tangan yang besar, grip ini akan sangat membantu.

KATA Gearpack 100 8/7

Tas ini tergolong sangat baik untuk penghobi fotografer yang suka jalan-jalan. Muatannya banyak dan bagian dalamnya bisa dikonfigurasi sesuai kebutuhan. Tas ini tidak cocok untuk fotografer yang memiliki kamera DSLR profesional dengan battery grip terpasang, karena ruang di dalam tas tidak terlalu dalam. Keunggulan tas ransel ini adalah sangat ringan (hanya 710 g) biasanya tas ransel yang berkapasitas serupa memiliki berat 1.5-2.5 kg. Harganya juga terjangkau. 

Kata ReportIT10 9/8

Tas selempang yang cukup lapang, bisa untuk kamera DSLR dengan 70-200mm f/2.8 terpasang dan 3 lensa tambahan dan iPad. Saat terisi penuh, tas cukup terasa berat, tapi untung tali tas (gecko harness) yang membuat bahu tidak sakit. Keunggulan utama tas ini adalah akses cepat ke kamera/lensa karena memiliki ristleting di bagian atas. Tas juga ada kakinya sebagai pelindung dari benturan dan untuk bisa berdiri tegak. 

Think Tank Photo Pee Wee Rocket  8/7

Dompet kecil ini bisa untuk menyimpan 4 compact flash dan 3 sd card. Kartu nama juga bisa masuk. Cocok untuk yang punya dua kamera atau lebih yang memakai kartu memory yang berbeda. Ada cantelannya untuk keamanan dan muat di taruh di saku celana.

Think Tank Photo Urban Disguise 35 V1 8/8

Tas selempang berbentuk vertikal ini dirancang untuk mengakomodir kamera DSLR dengan battery grip dan lensa 70-200mm f/2.8 yang terpasang. Tujuan tas ini adalah supaya fotografer dapat mengeluarkan dan menyimpan kamera DSLRnya dengan mudah. Ada juga tempat untuk menaruh netbook atau Ipad. Kapasitas tas ini cukup besar, yaitu bisa memuat 2 kamera DSLR, 2-3 lensa. Kalau terasa berat, bisa mengunakan aksesoris Shoulder harness untuk diubah jadi tas ransel. Berat tas 1.3 kg.

Think Tank Photo Shape Shifter 9/8

Tas ransel ini unik karena tidak berbentuk kotak seperti ransel kamera pada umumnya. Di dalam tas terdapat kantong-kantong dimana kita bisa menyimpan kamera dan lensa secara terpisah. Jika dikeluarkan dari kantong, tas ini bisa dirampingkan. Karena bentuk tad mengikuti isi tas, maka tas ini tidak terlihat seperti tas kamera. Kapasitas tas ini besar, bisa mengisi 2 kamera SLR, 2 lensa panjang, 1 lensa pendek, laptop berukuran sampai 17 inci dan aksesoris lainnya. Ada kait untuk tripod juga. Kelemahannya, saat menyimpan kamera, perlu memisahkan dulu dengan lensanya baru bisa masuk ke kantong-kantong di dalam tas. Kualitas tas ini sangat baik. setelah penggunaan selama beberapa tahun, tas ini masih terlihat baru.

Think Tank Photo Change Up 10/8

Tas pinggang yang bisa berubah bentuk menjadi tas selempang. Change Up bentuknya tidak terlalu besar, tapi cukup untuk kamera DSLR pemula-menengah dengan 2 lensa tambahan. Banyak kantong untuk menaruh aksesoris seperti memory card, pen, notes, tutup lensa dll. Ada tempat untuk tablet (ipad dll). Menurut saya, tas ini sangat fleksibel dan terbaik yang saya pernah tau untuk kategori tas pinggang.

Think Tank Shoulder Harness V1 7/8

Shoulder harness ini berguna untuk mengubah tas selempang ThinkTank menjadi backpack. Untuk perjalanan yang jauh, backpack lebih nyaman daripada tas selempang. Tapi setelah menjadi tas ransel, agak sulit untuk menggambil barang dari tas (seperti lensa dll) karena harus buka shoulder harnessnya dulu baru tasnya. Bahan agak tipis jadi tidak begitu nyaman untuk pemakaian lama.

Thinktank Photo battery compartment 8/5

Masalah yang sering saya hadapi saat membawa baterai AA untuk flash adalah berantakan saat di tas. Kantung battery ini membantu sekali untuk membuat batere2 itu tetap pada tempatnya. Bisa untuk isi 8 batere. Batere rechargeable yang sudah habis saya putar balik untuk membedakan dengan yang masih segar.

Lowepro Nature Trekker AW II* 6/7

Tas ini cukup besar, bisa muat banyak kamera dan lensa. Sekitar 2 kamera profesional dengan 5-6 lensa bisa masuk dengan mudah ke dalam tas. Proteksi kamera juga bagus, banyak busa padding yang cukup tebal. Ada juga tempat untuk menyimpan laptop. Masalahnya, tas ini sangat berat saat terisi. Tanpa peralatan di dalamnya saja, berat tas ini mencapai 4.2 kg. Karena itulah saya tidak merekomendasikan tas ini.

Domke Satchel 8/7

Tas selempang ini terkesan low-profile dan tidak terlihat seperti tas kamera. Ruang dalamnya cukup banyak dan fleksibel. Bisa buat ngangkut 1 kamera dengan 3-4 lensa tambahan dengan mudah. Cuma kalau terisi penuh tas ini agak berat dan tidak begitu nyaman dipakai. Tas ini saya sering gunakan saat foto hunting karena mudah saat menukar lensa. Setelah lima tahun pemakaian, tasnya terlihat agak kumuh. Bagian logamnya sudah mulai berkarat. Tapi malah saya suka karena memberikan kesan tua.

FILTER

B+W filter MRC 77mm 9/8

Filter B+W terkenal kualitasnya yang oke, dan memang tidak mengecewakan. Filter dengan coating MRC memang cukup tahan air dan debu. Mudah membersihkannya. Kualitas foto juga tidak berkurang, malah nambah karena debu dan air tidak lengket. Meski agak mahal, sangat saya rekomendasikan.

B+W Circular Polarizer slim 8/7

B+W CPL slim line berukuran lebih tipis daripada filter biasa. Tujuannya supaya saat mengunakan lensa yang sangat lebar, foto tidak vinyet (gelap disudut foto). Karena sangat tipis, memutar filter menjadi lebih tidak nyaman. Filter ini (seperti filter CPL yang lain) agak sulit dibersihkan jika terkena sidik jari atau kotoran lain. Kualitasnya sendiri sangat baik.

B+W Neutral Density filter 3.0 (10 stops) 77mm 9/8

Filter ND sepuluh stop ini biasanya digunakan untuk foto slow speed untuk merekam gerakan air yang mulus di pantai. Konstruksi lensa sangat kuat dan kualitas foto tetap tajam. Filter cukup mudah dibersihkan. Warna foto sedikit berubah menjadi lebih hangat/kekuningan.

Tips Sukses Jadi Fotografer Pro Berbayaran Tinggi

eberapa minggu yang lalu ada yang menanyakan ke saya tentang bagaimana mengatasi honor jasa fotografi yang ditekan vendor catering/bridal. Pertanyaannya menarik yakni seperti berikut:
Share aja saya mempunyai usaha wedding photography yang bekerjasama dengan beberapa catering, dimana yg menjadi permasalahan harga yg di ikat oleh catering utk jasa photography dan video sepertinya sudah di patok alias catering 1 dg lainnya mempunyai harga yg sama misal 2,5 jt utk output 2 album 20×30 @10 sheet dan 1 DVD Video kami sudah berusaha untuk naikan harga tapi catering lebih memilih photographer lain yg lebih murah krn prinsip catering selagi kliennya tidak komplain dia jln terus. akhirnya demi dapur ngebul kami pun ikuti harga itu yg penting tidak rugi. menurut penulis menanggapi permasalahan ini apa yang harus kami lakukan ?
– Kokonoza Photography – Abdul

Masalahnya saya urai seperti berikut ini:
  • Honor rendah, tidak sesuai dengan usaha/keahlian/waktu yang dikeluarkan.
  • Persaingan antara fotografer tinggi
Seiring dengan perkembangan teknologi, kamera digital dan aksesoris yang berkualitas semakin bagus dan terjangkau, banyak fotografer semi-pro atau profesional bermunculan bagaikan jamur di musim hujan. Dengan banyaknya fotografer yang tersedia, maka rata-rata harga jasa foto tentunya semakin rendah sesuai dengan hukum ekonomi. Untuk bisa lepas dari jeratan ini, fotografer pro perlu memiliki strategi dan taktik yang bagus untuk memenangkan persaingan dan tidak terikat harga.
Perencanaan strategi berkaitan dengan rencana jangka panjang, seperti pencitraan/branding, sedangkan taktik berkaitan dengan rencana jangka pendek, seperti promosi, menawarkan foto dengan efek khusus, lokasi atau pakaian yang langka, dan taktik lainnya.
Yang banyak dilupakan oleh fotografer semi-pro atau pro adalah branding, padahal ini paling penting untuk bertahan di jangka panjang. Branding atau pencitraan adalah semua detail dari usaha fotografi Anda. Bagaimana pembawaan diri, packaging, gaya fotografi, keunikan olah digital, pelayanan dan sebagainya. Tujuan branding adalah supaya calon pengantin bisa membedakan antara jasa yang Anda tawarkan dengan saingan yang lain. Dan yang paling penting adalah mengetahui kelebihan jasa fotografi Anda dan bersedia membayar lebih tinggi daripada pesaing.
Karena persaingan yang ketat dengan sebagian besar fotografer yang cenderung mau bekerja dengan honor yang sangat rendah, maka sebaiknya dibuat perencanaan untuk tidak tergantung pada vendor catering/bridal dll. Dengan strategi branding dan taktik yang kuat, usaha jasa fotografi Anda akan lebih berkembang dan mandiri.

Kesimpulan:
  • Jangan bergantung kepada vendor catering/bridal saja, cobalah lebih mandiri dengan berupaya mencari klien baru sendiri.
  • Harus selalu berupaya meningkatkan kualitas dan lebih kreatif untuk mengembangkan kualitas foto, baik dari segi teknis maupun artistik dari waktu ke waktu.
  • Tingkatkan upaya networking, marketing khususnya promosi dan branding, dan gunakan berbagai kanal seperti pertemanan, saudara, dan media (baik cetak maupun internet).
Bukan hal yang gampang untuk membalikkan honor yang kecil menjadi besar dalam sekejab. Dibutuhkan perencanaan yang matang, peningkatan kualitas yang terus menerus dan yang sering dilupakan yaitu dibutuhkan waktu.

Panduan Lengkap Memilih Kamera Digital

Berkat teknologi digital dalam fotografi yang memungkinkan desain kamera dalam berbagai bentuk dan ukuran, kita memiliki banyak jenis kamera digital untuk dipilih. 10 tahun yang lalu, pilihan kamera digital cuma dua, yaitu kamera compact/pocket atau kamera DSLR. Tapi sekarang ada sekitar tujuh kategori kamera digital yaitu: kamera ponsel, kamera pocket, kamera compact canggih, kamera mirrorless, kamera DSLR (terbagi lagi dari pemula sampai profesional).
Sebelum memilih jenis kamera digital, sebaiknya memahami bagaimana menentukan kriteria kualitas kamera yakni:
  • Kualitas gambar: Ditentukan dari besarnya image sensor (sensor gambar) dan generasi prosesor gambar
  • Kinerja: Kecepatan operasi, kecepatan foto berturut-turut dan melakukan fungsi-fungsi kamera yang otomatis
  • Ekosistem: Seberapa lengkap aksesoris seperti lensa dan flash, kualitas layanan purna jual
  • Ergonomi dan Antarmuka: Seberapa nyaman saat dipegang dan digunakan. Kualitas susunan tombol dan isi menu
Ulasan lengkap tentang kriteria kamera yang bagus bisa dibaca di artikel ini
.

JENIS KAMERA DIGITAL

Banyaknya pilihan jenis kamera digital membuat calon pembeli membuat keputusan untuk membeli. Setiap kamera fungsinya sama, yaitu membuat gambar/foto, tapi tidak ada yang ideal untuk semua hal. Ibaratnya seperti pisau untuk memasak. Ada pisau besar, ada yang kecil, dan ada yang khusus untuk makanan tertentu. Kamera digital juga sama. Berikut pendapat saya tentang berbagai jenis kamera digital yang ada:
Ponsel : Unggul karena selalu dibawa bersama, berukuran kecil dan mudah dibagikan dengan teman atau diunggah ke web. Namun kualitas gambar biasanya kurang tajam dan lensannya tidak bisa zoom, jadi cocoknya sebagai sketsa, dokumentasi, dan bukan untuk dicetak besar. Pandangan kedepan: Makin laris dan berkembang seiring dengan dengan tuntutan konsumen akan kamera di ponsel yang makin tinggi.
Kamera compact/saku : Dulu sangat laris sebelum ponsel dapat berfungsi sebagai kamera, tapi sejak kualitas gambar dari ponsel semakin baik, kamera compact semakin menurun penjualannya dan ditinggalkan pembeli. Beberapa perusahaan juga sudah mengabaikan untuk memperbaharui jenis kamera ini. Pandangan ke depan: Tidak diminati lagi karena sudah ada ponsel.
Kamera compact canggih (advanced compact) : Memiliki sensor gambar yang relatif lebih besar dari kamera ponsel atau compact biasa. Kemampuan untuk menangkap gambar yang jernih di kondisi gelap lebih bagus dan kinerjanya juga lebih cepat. Cocok untuk street photography, candid, indoor. Pandangan ke depan: Masih diminati oleh penghobi fotografi yang menginginkan kamera yang lebih banyak fiturnya daripada ponsel.
Kamera prosumer atau superzoom : Kekuatan utama jenis kamera ini adalah zoom lensanya yang bisa 20-50X atau bahkan lebih. Bentuknya seperti kamera DSLR dan ukurannya biasanya lebih kecil dan ringan. Harganya lebih terjangkau. Kinerja/kecepatan biasanya standar. Lensanya tidak bisa ditukar, dan sensor gambarnya umumnya relatif kecil, sedikit lebih besar dari kamera saku. Pandangan ke depan: Segmen pasar terbatas ke penggemar fotografi yang ingin zoom panjang dan kamera yang lebih ringkas dari DSLR.
Mirrorless : Jenis kamera yang paling banyak dibahas beberapa tahun terakhir ini. Keunggulannya ukurannya relatif kecil dibandingkan dengan kamera DSLR, tapi kualitas gambarnya hampir sama, bahkan ada yang melebihi kamera DSLR. Juga bisa ganti lensa. Kelemahannya, kapasitas baterai, kelengkapan lensa, aksesoris dan kinerja autofokusnya belum sebaik kamera DSLR. Cocok untuk jalan-jalan tapi tidak ingin membawa kamera yang berat. Pandangan ke depan: Potensi berkembang lebih besar ada, jika harga makin bersaing dengan kamera DSLR dan kelengkapan lensa semakin komplit.
Canon 100D, salah satu kamera DSLR pemula yang populer satu dekade belakangan ini.
Canon 100D, salah satu kamera DSLR pemula yang populer satu dekade belakangan ini.
Kamera DSLR pemula : Jenis kamera yang paling laris untuk penghobi fotografi pemula, harganya cukup terjangkau, koleksi lensa dan aksesorisnya lengkap dan banyak variasinya. Keunikkan kamera DSLR adalah adanya prisma yang memungkinkan kita melihat langsung melalui jendela bidik seperti layaknya kita melihat dengan mata kepala sendiri. Kedepannya, jenis kamera ini mungkin akan menurun tergantikan oleh sistem kamera yang lebih ringkas seperti mirrorless. Bagi yang masih setia kemungkinan akan upgrade ke kamera DSLR menengah-pro.
Kamera DSLR menengah-canggih : Kamera DSLR menengah canggih ini biasanya disukai oleh penghobi fotografi serius dan kalangan semi profesional. Keunggulan kamera DSLR kategori ini adalah kinerja autofokus, operasi kamera dan tombol-tombolnya tersedia sehingga fotografer dapat dengan cepat mengganti setting dan memotret. Pandangan kedepan: Bertahan dan masih diminati dalam beberapa tahun kedepan karena ekosistem dan kepemilikan lensa.
Kamera DSLR PRO : Kamera andalan profesional yang bekerja di berbagai bidang baik di lingkungan yang ekstrim. Fotografer profesional biasanya menginginkan kinerja kamera yang cepat dan kualitas fisik kamera yang tangguh dan tidak begitu memperdulikan ukuran dan berat kamera. Pandangan kedepan: Bertahan karena masih dibutuhkan kalangan profesional, meskipun perkembangannya teknologinya akan lambat (per 3-4 tahun).

Apa Itu Foto Human Interest?

Fotografi human interest (HI) adalah potret dari kehidupan seseorang yang menggambarkan suasana/mood dan menimbulkan simpati dari orang yang melihatnya.
Awalnya, human interest photography lebih termasuk kedalam bagian dari fotojurnalisme, yaitu menggambarkan kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungannya, dan lalu bertujuan supaya mengetuk hati orang-orang untuk bersimpati dan melakukan sesuatu untuk membantu subjek foto.
Di dalam fotojurnalisme, human interest termasuk dalam bagian feature. Bagian ini biasanya sisipan dan bukan untuk berita utama. Kategori human interest lebih banyak tentang kehidupan individu atau masyarakat biasa yang jarang diulas.

Human Interest cukup luas cakupannya tapi sering dicampur-adukkan adukkan dengan kategori lain seperti Portrait photography, culture photography (budaya), street photography, travel photography, conceptual photography, dll.
Kebanyakan foto human interest adalah menggambarkan kehidupan masyarakat dengan ekonomi lemah atau di daerah pedalaman, tapi sebenarnya human interest tidak membatasi pada subjek masyarakat kelas bawah saja, tapi juga termasuk potret keberhasilan dari masyarakat kelas atas.
Foto human interest bisa terdiri dari satu foto atau rangkaian foto yang bercerita (photo story/essay).

Tips dalam memotret Human Interest

  • Untuk membuat foto human interest yang bagus, dibutuhkan karakter yang kuat/menarik, ekspresi yang hidup dan cerita yang menyentuh.
  • Human interest biasanya dibuat dengan candid, yaitu orang yang dipotret tidak merasa difoto, tidak diarahkan oleh fotografer/penata gaya sehingga berkesan alami dan orisinil. Jika diarahkan dan setting lampu, special effect, atau olah digital/manipulasi secara berlebihan, jadinya hasil foto lebih cocok masuk dalam kategori portrait atau conceptual photography.
  • Momen dalam memotret sangat penting, menguasai pengaturan kamera merupakan keharusan.
  • Masih kaitannya dengan menangkap momen, gunakan foto berturut-turut untuk menangkap momen yang setiap detiknya berubah dengan cepat.
  • Lensa telefoto yang memiliki jarak fokus antara 50-300mm akan membantu untuk memotret secara candid, meskipun lensa menengah dan lebar juga bisa untuk human interest jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan subjek foto.
  • Memotret dengan kamera compact bisa juga efektif terutama memotret dari jarak dekat. Subjek tidak akan merasa terintimidasi dan bereaksi seperti saat kita mengunakan kamera DSLR dan lensa yang besar.
  • Komposisi yang baik adalah yang menonjolkan ekspresi atau bahasa tubuh subjek foto dari lingkungan hidupnya.
Anak Nelayan yang hidup di rumah terapung di danau Tonle Sap Lake, Kamboja. Lensa telefoto 200mm f/2.8 1/640 detik, ISO 160
Anak Nelayan yang hidup di rumah terapung di danau Tonle Sap Lake, Kamboja. Lensa telefoto 200mm (ekuiv FF), f/2.8 1/640 detik, ISO 160
Penjual sayuran di pasar tradisional Kamboja. Meskipun miskin, tapi nenek ini tetap happy dalam menjalani hidup. ISO 160, 28mm (ekuiv. FF, f/2.5, 1/90 detik). Dengan kamera compact saya bisa membuat foto yang lebih intimate tanpa mengintimidasi subjek foto.
Penjual sayuran di pasar tradisional Kamboja. Meskipun miskin, tapi nenek ini tetap happy dalam menjalani hidup. ISO 160, 28mm (ekuiv. FF, f/2.5, 1/90 detik). Dengan kamera compact saya bisa membuat foto yang lebih intim/dekat tanpa mengintimidasi subjek foto.

Percaya Akan Foto Sendiri

Tujuan fotografi kita salah satunya adalah untuk berbagi kepada orang lain. Perkembangan media sosial seperti facebook, google+, flickr, dll membuat acara sharing ini menjadi mudah.

Meskipun demikian, banyak fotografer masih mengurungkan niatnya untuk berbagi karena kurang percaya dengan kualitas foto sendiri. Media sosial membuat fotografer berpikir berulang-ulang dan takut apakah fotonya akan diterima dengan baik oleh teman-temannya dan masyarakat luas. Karena takut respon negatif, atau kurang direspon, maka fotografer tersebut menjadi ragu untuk menampilkan foto apa adanya.

Untuk mengkompensasikan kekurang-percayaan atas fotonya sendiri, banyak orang yang mengunakan editing yang hasilnya seringkali membuat lebih buruk dan tidak jujur. Sebenarnya, foto yang di edit secara berlebihan membuat masyarakat yang melihat foto tersebut malah ikut tidak mempercayai foto tersebut.
Contohnya adalah teknik pengeditan seperti HDR, instagram (aplikasi Iphone), filter / action photoshop dan sebagainya. Dengan pengeditan ini, fotografer merasa lebih nyaman dengan hasil fotonya. Tapi dengan pengeditan berlebihan dan “hantam kromo” semacam ini, maka foto yang tadinya bagus, jujur dan jelas menjadi kabur tertutup dengan tirai “make-up” editan.
Contoh lain, di foto iklan dan foto di majalah-majalah. Banyak yang telah mengalami pengeditan sehingga tidak alami lagi. Misalnya selebriti yang kulitnya sangat mulus dan pinggangnya sangat ramping. Dengan banyaknya foto yang diedit secara berlebihan, masyarakat menjadi tidak percaya lagi dengan fotografi. Akhirnya terbentuk lingkaran ketidakpercayaan yang tidak berakhir.
Pinggang, lengan dan paha semuanya di-photoshop menjadi ramping
Pinggang, lengan dan paha semuanya di-photoshop menjadi ramping
Selain itu, fotografer yang kurang pede juga biasanya memberikan deskripsi yang terlalu berlebihan di judul atau keterangan di fotonya. Padahal foto yang bagus akan bercerita dengan sendirinya dan tidak membutuhkan terlalu banyak keterangan.
Ada dua jenis fotografer yang bermasalah berkaitan dengan kepercayaan:
  • Fotografernya percaya dengan hasil karyanya, tapi teknik fotonya memang belum bagus saat pemotretan.
  • Fotonya sudah bagus, cuma yang moto senantiasa kurang pede dengan hasilnya.
Solusi untuk yg fotografer pertama relatif mudah, belajar dan foto lagi teknik yang lebih baik. Dengan rajin belajar foto dan latihan melihat, maka tidak terasa kualitas foto kita akan meningkat.
Kualitas foto kita meningkat karena kita sudah menguasai teknik-teknik foto, semakin mengenal peralatan kita (kamera, lensa, flash, dll) sehingga semakin mudah mengekspresikan maksud kita. Secara otomatis masyarakat yang melihat foto tersebut akan dapat memahami apa yang ingin kita sampaikan.
Untuk yang kedua, menumbuhkan kepercayaan diri dari dalam diri sendiri seringkali malah lebih sulit. Solusinya adalah mencari mentor yang bisa membimbing dan mengarahkan ke arah yang positif. Dengan menguasai ilmu fotografi dan seni, maka seseorang akan menjadi lebih pede dengan hasil karyanya.

Bagaimana Menjadi Fotografer yang Sukses?

Menjadi fotografer yang sukses sebenarnya resepnya sama dengan bagaimana menjadi sukses di profesi lainnya. Saat menimba ilmu di Bucknell University, Pennsylvania, PA, salah satu profesor saya Bill Gruver mengatakan supaya sukses ada tiga pilar penting yang harus kita kendalikan dan ada faktor eksternal yang harus kita waspadai. Pilar-pilar itu adalah: Kualitas, ketrampilan berpolitik, kepercayaan dan keberuntungan.
Sebelumnya tentu kita harus mendefinisikan sukses. Sukses bagi orang beda-beda, tapi pada umumnya adalah memiliki kehidupan yang bahagia dan sejahtera tanpa kekurangan apa-apa, dan bisa mengaktualisasikan diri, dalam arti memaksimalkan potensi dalam diri dan mengerjakan apa yang kita kita sukai dalam hidup kita.

Pilar I: Kualitas

Sulit membayangkan seseorang bisa sukses dengan kualitas produk yang jelek. Maka itu, seni dan teknik harus kita pelajari dan asah, baik teknik fotografi maupun editing. Terkadang, kita telah berusaha maksimal dan merasa produk/foto kita sangat bagus, tapi laku tidaknya semua tergantung dari persepsi pemirsa. Maka itu review dari photo editor, fotografer yang berpengalaman dan klien/calon pembeli sangat penting.
Semakin banyak orang yang masuk ke dalam dunia fotografi karena mudah dan terjangkaunya alat-alat fotografi dan banyaknya jalur untuk belajar fotografi, maka setiap tahun jumlah fotografer yang memasuki ranah profesional akan meningkat secara berlipat. Jika tidak ada kualitas yang unik dari karya-karya Anda, tentunya akan makin sulit mendapatkan pekerjaan baru atau sekedar mempertahankan yang ada, karena realitasnya, kalau kualitas Anda beda-beda tipis dengan yang lain, klien akan memilih harga yang termurah yang bisa diperoleh.
Kualitas teknik yang sempurna seperti membuat foto yang tajam, warna yang cerah dan sebagainya tentunya tidak cukup dan kadang tidak relevan. Kualitas teknik harus dipadukan dengan kualitas seni, dan memang paling sulit membahas tentang kualitas seni, karena seni sendiri sesuatu yang tidak terlepas dari pro dan kontra. Sebagian orang akan suka karya Anda, tapi sebagian besar yang lain tidak akan suka. Triknya adalah mencari klien/pembeli yang menyukai gaya Anda, ntah itu teknik fotografi-nya dan/atau olah digitalnya.

Pilar II: Ketrampilan berpolitik

Mendengar kata Politik kadang membuat  seram, karena reputasi dunia politik yang penuh dengan trik dan keculasan. Tidak sering kita dengar istilah dunia politik itu kotor. Tapi maksud saya dengan politik adalah kualitas hubungan antar manusia. Kebanyakan job fotografi yang akan Anda terima adalah karena rekomendasi dari orang-orang yang Anda kenal. Jika Anda adalah orang yang tidak menyenangkan tentunya sulit bagi orang lain untuk merekomendasikan Anda.
Pilar ini juga mempertimbangkan tentang seberapa pintar Anda dalam berinteraksi dengan orang lain, apakah Anda seorang extrovert? Jika iya, Anda mendapat nilai plus. Orang yang extrovert nyaman berinteraksi dengan orang lain, nyaman berada di dalam kondisi yang ramai. Lebih lagi, lebih mudah bekerjasama dengan tim dan orang banyak.
Jika memiliki ketrampilan berinteraksi yang baik dengan orang lain, Anda akan bisa mendapatkan job-job yang unik dan/atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Pilar III: Kepercayaan

Calon klien akan bertanya dalam hati “Apakah fotografer ini bisa diandalkan?” Jika jawabanya iya, berarti Anda lulus pilar yang ini. Kepercayaan adalah faktor yang tidak kalah penting dari dua pilar diatas. Menumbuhkan kepercayaan itu mudah sebenarnya tapi perlu bekerja keras. Kunci dari mendapatkan kepercayaan adalah konsistensi, memenuhi harapan dan janji, dan otentisitas.
Yang saya maksud dengan konsistensi adalah seberapa sering dan rutin Anda berkarya. Contohnya saya menulis blog ini rata-rata dua tulisan seminggu, dan setiap hari saya memeriksa dan membalas pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan melalui kotak komentar. Kegiatan itu sudah menjadi rutinitas dan kebiasaan saya, hanya kalau saya sakit, sedang tour foto atau keluar kota untuk mengajar, saya tidak sempat memeriksa komentar dan menulis. Tidak sulit bagi saya untuk menulis, tapi yang sulit adalah duduk dan memulai mengetik.
Dalam konteks fotografi, berapa sering Anda motret? baik dibayar atau tidak. Dengan memiliki waktu yang konsisten dalam memotret, intuisi akan meningkat dan alhasil karya foto juga akan lebih baik dari sebelumnya.
Kebanyakan orang menebarkan janji-janji yang kadang muluk-muluk kepada klien, dan sebenarnya janji itu mudah dan menarik. Tapi janji juga sebuah hutang, dengan menebarkan janji tapi tidak melaksanakannya ya sama saja bohong, dan itu akan berakibat ke karir Anda dikemudian harinya.
Kebanyakan klien tidak akan peduli dengan prestasi, penghargaan atau jumlah sertifikat yang Anda peroleh, tapi lebih peduli “Apa yang bisa saya dapatkan darinya” Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar manusia peduli dengan diri sendiri dan kebutuhannya. Mereka akan bertanya-tanya, apakah fotografer ini bisa melakukan tugas dengan baik dan memenuhi harapan saya? Jika jawabannya tidak, maka meskipun Anda adalah seorang yang sangat supel dan menarik, tapi tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut.
Satu hal lagi yang menurut saya tidak rumit, tapi kebanyakan orang menghindarinya adalah menjadi pribadi yang otentik. Sederhananya orang yang otentik menyadari dirinya tidak sempurna, dan tidak segan-segan untuk terbuka kepada orang lain. Lawan kata otentik mungkin yang mendekati adalah munafik. Orang yang otentik tidak kuatir harus jaga muka, yang selalu mementingkan bagian luar terlihat bagus, dalamnya bobrok gak apa-apa.
Menurut saya seniman yang berpeluang untuk sukses adalah seniman yang otentik, mereka berani jujur dengan orang lain kelebihan dan kelemahan mereka, tidak takut dikritik atau mendapatkan like sedikit di facebook. Karya-karya foto mereka sangat kreatif dan sangat berbeda dengan aturan-aturan yang baku yang disukai oleh sebagian besar masyarakat. Secara umum, orang-orang akan lebih percaya ke kita jika kita otentik karena kita ngomong apa adanya secara jujur dan terbuka. Beban  kita juga lebih ringan, karena bebas membuat karya yang kita sukai.
Pasar terapung ini sebenarnya hanya buka di hari-hari tertentu, dan saya beruntung saat berkunjung kesini, pasar terapung tradisional ini buka, padahal awalnya saya pikir pasar ini buka setiap hari.
Pasar terapung ini sebenarnya hanya buka di hari-hari tertentu, dan saya beruntung saat berkunjung kesini, pasar terapung tradisional ini buka, padahal awalnya saya pikir pasar ini buka setiap hari.

Faktor “Luck”

Faktor yang eksternal yang menentukan kesuksesan seseorang adalah keberuntungan. Seringkali orang yang percaya diri dan pintar merasa sukses itu karena kualitas dirinya sendiri, tapi realitasnya, faktor keberuntungan ini cukup besar porsinya yang dapat melejitkan kesuksesan maupun menghancurkan. Sebagian besar orang menjadi sombong karena mengganggap kesuksesannya karena kepintaran diri sendiri padahal sebagian besar karena faktor “luck.” Kontrasnya, sewaktu gagal, sebagian besar orang mengatributkan kegagalan karena faktor keberuntungan, bukan karena kualitas diri yang masih kurang baik.
Tidak usah jauh-jauh, misalnya saat jalan-jalan untuk hunting landscape, meskipun kita pergi di musim kemarau, tapi bisa jadi yang didapatkan adalah hari yang mendung seharian, dan matahari tidak terlihat baik sunrise maupun sunset. Tapi kadangkala juga kita beruntung karena ketika pergi ke lokasi, kondisi cuaca sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Dalam fotografi candid/dokumentasi juga demikian, ada istilah decisive moment, dimana ada momen dimana aksi dalam posisi puncak. Hal ini kadang tergantung keberuntungan fotografer. Jika dia berada pada posisi yang pas dan membawa kamera dan lensa yang cocok detik itu, dia akan bisa menangkap momen itu dengan baik.
Untuk menjinakkan faktor Luck ini, yang penting menurut saya adalah kita harus siap mental dan mencoba melakukan yang terbaik yang kita bisa. Jika ada kesempatan yang baik, cobalah ambil kesempatan tersebut sebaik-baiknya.

Kesimpulan

Saat profesor saya membabarkan tentang hal ini, ada murid yang bertanya, kalau kita lemah di satu atau dua pilar, apakah masih ada kemungkinan kita bisa sukses? Profesor Gruver menjawab, “Bisa saja, asalkan pilar yang kuat sangat menonjol.”Jadi syukurlah, meskipun kita lemah di satu pilar, kita bisa menguatkan pilar-pilar yang lain supaya bisa sukses! Sekedar mengingatkan, kalau hal-hal diatas adalah sebuah teori dan pemikiran, jika merasa ada manfaatnya, silahkan dipelajari dan dipraktikkan. Semoga sukses di dalam karir, usaha maupun fotografi.

Search