Pages

Senin, 29 September 2014

Review ASUS ZenFone 5: Raja Smartphone Murah

Harga: Rp2.099.000 

Kelebihan: 
-Harga murah 
-Kualitas layar memuaskan 
-Kamera memiliki banyak mode 


Kekurangan: 
-Soft button tidak dilengkapi backlight 
-Hasil rekaman video buruk 

Highlights: 
Rasanya sulit mencari lawan sepadan smartphone yang satu ini. ASUS ZenFone 5 bukanlah produk lokal, namun harga yang ditawarkan sama seperti harga ponsel lokal. Yang CHIP kagumi dari ZenFone 5 adalah kualitas layarnya yang menawan dengan ZenUI yang responsif dan sedap dipandang. Kameranya juga dilengkapi banyak mode. 
Tahun ini, setidaknya hingga semester satu 2014, ada tiga mereksmartphone internasional yang menyapa pasar dengan produk berlabel “murah”. Mereka adalah Nokia dengan Nokia X, ASUS dengan ZenFone 4, 5, dan 6, serta BlackBerry dengan Z3-nya. Yang akan CHIP bahas kali ini adalah ASUS ZenFone 5 yang termasuk ke dalam jajaran smartphone mainstream Android. Hal ini tentunya banyak membuat orang iri, karena smartphone ini sebenarnya sudah sangat dinanti kehadirannya melalui sistem pre-order sejak satu hingga dua bulan lalu.
Desain
Ketika pertama kali melihat desain dan bentuknya via Internet,saya tak begitu yakin bahwa ZenFone 5 termasuk smartphone yang elegan. Anggapan ini cukup wajar mengingat harga ZenFone 5 yang bisa dibilang murah, yaitu Rp2.100.000. Terlebih lagi, ASUS menyediakan banyak pilihan warna, sehingga mengesankan bahwa ponsel ini terbuat dari plastik.
Setelah barang datang, anggapan tersebut ada benarnya dan ada pula salahnya. Benar dugaan bahwa ZenFone 5 terbuat dari material plastik. Namun salah bahwa kami mengira ponsel ini tak terlihat elegan. Kenyataannya, material plastik yang digunakan memiliki finishing matte yang halus dan solid. Namun ketika disentuh dan diketuk, barulah terasa dan terlihat jelas bahwa penutupnya terbuat dari plastik. 
Jika Anda sadar, dari awal menyebutkan kata-kata “penutup baterai” dan mengira bahwa casing-nya dapat dilepas, dugaan Anda tepat! Awalnya, saya tak tahu penutup baterainya dapat dilepas. Desainnya terlihat sangat solid dan seperti satu kesatuan. Namun ketika hendak memasukkan SIM card ke dalamnya, barulah menyadari bahwa tak ada lubang kecil yang dirancang untuk mengeluarkan SIM tray layaknya iPhone. Setelah beberapa detik menyusuri tepian perangkat, barulah ditemukan sebuah celah di sisi kiri bawah untuk membuka penutup baterai secara manual dan mudah.
Setelah membukanya, ternyata Anda hanya bisa melakukan dua hal saja, yaitu memasukkan dua buah micro SIM GSM dan memasukkan satu buah micro SD dengan kapasitas hingga 64 GB. Sementara itu, baterai ZenFone 5 tak dapat dilepas.
Beralih ke bagian depan, ZenFone 5 memiliki layar 5 inci (Gorilla Glass 3) beresolusi 1.280 x 720 piksel. Sisi atasnya terdapat lubang speaker untuk telepon, logo ASUS, dan sebuah kamera kecil beresolusi 2 MP. Di bagian bawahnya terdapat tiga soft button, yaitu back, home, dan menu (recent apps). 
Ketiga tombol ini tidak dilengkapi cahaya, sehingga menyulitkan ketika digunakan di tempat gelap. Tepat di bawah tombol tersebut, terdapat area khusus yang juga menjadi signature style ASUS Zen Series, baik pada notebook maupun perangkat 2-in-1 mereka. Hal ini memberikan eksklusivitas tersendiri bagi penggunanya.
Secara keseluruhan, Saya menilai bagian depan ZenFone 5 kurang terlihat mewah jika dilihat dengan keadaan layar mati. Namun ketika layar dihidupkan, tampilan layarnya yang berkualitas langsung mengubah pendapat tersebut. Bagaimana performa layar dan tampilan UI-nya akan Saya bahas di bagian selanjutnya. 
Ada yang bilang, ponsel 5 inci terlalu besar. Ada pula yang mengatakan ukuran 5 inci sudah pas di tangan. Bagaimana dengan ZenFone 5? ponsel ini memiliki bentuk memanjang serta melengkung di keempat sudutnya. Bagian belakangnya turut dibuat melengkung agar terasa nyaman di tangan pengguna.
Hal ini berfungsi dengan baik karena handling-nya memang terbukti baik. Namun ketika menggunakan dalam durasi lama, telapak tangan terasa sakit karena ternyata ada tepian bagian penutup baterainya tak dibuat melengkung.

0 komentar:

Posting Komentar

Search